KLIKSULSEL.COM,LUWU TIMUR – Potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, semakin mengemuka seiring besarnya potensi sumber daya alam di wilayah tersebut, khususnya nikel. Pembangunan PLTGU dinilai sebagai langkah strategis untuk mendukung hilirisasi industri tambang serta memperkuat ketahanan energi di kawasan timur Indonesia.
Sebagai salah satu daerah penghasil nikel terbesar, Luwu Timur dinilai layak memiliki infrastruktur pembangkit listrik sendiri guna mendukung kebutuhan energi industri serta mendorong pemerataan pembangunan.
Pembangunan PLTGU ini juga dapat bersinergi dengan potensi gas alam yang tersedia di Kabupaten Wajo, yang berada tidak jauh dari Luwu Timur. Kabupaten Wajo sendiri telah lama dikenal sebagai wilayah penghasil gas, dengan wilayah produksi utama berada di Blok Sengkang yang dikelola oleh PT Energy Equity Epic Sengkang (EEES).
Saat ini, gas alam dari Blok Sengkang telah digunakan untuk menyuplai kebutuhan energi di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Berdasarkan data lapangan, terdapat sembilan sumur gas di Wajo, namun baru tiga sumur yang aktif dikelola. Enam lainnya masih dalam tahap eksplorasi guna mengetahui potensi cadangan yang ada.
Selain itu, pemerintah juga telah mengembangkan jaringan gas bumi rumah tangga (jargas) di Wajo, yang saat ini telah melayani lebih dari 4.600 rumah. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur dasar energi di kawasan ini terus berkembang dan siap dikembangkan lebih lanjut.
Gagasan pembangunan PLTGU di Luwu Timur pun mendapatkan dukungan, khususnya dari kalangan pemerhati energi dan pembangunan daerah. Dengan dukungan pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, serta kolaborasi antara Pemkab Luwu Timur dan perusahaan tambang seperti PT Antam dan Perseroda, proyek ini dinilai realistis untuk diwujudkan.
Beberapa manfaat utama dari pembangunan PLTGU ini antara lain:
Meningkatkan efisiensi energi. Dengan memanfaatkan gas alam dan mendukung hilirisasi nikel, PLTGU dapat menjadi sumber energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Proyek ini diperkirakan berpotensi menyumbang PAD hingga Rp130 miliar per tahun, yang dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
Membuka lapangan kerja. Sedikitnya 15.000 tenaga kerja diperkirakan akan terserap dalam pembangunan dan operasional PLTGU, mayoritas dari masyarakat lokal.
Mendorong pengembangan ekonomi daerah. Kehadiran PLTGU diyakini akan menggerakkan sektor-sektor penunjang seperti jasa, logistik, dan UMKM, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara menyeluruh.
Pembangunan PLTGU ini juga diharapkan dapat sejalan dengan prinsip Good Mining Practice, yang menekankan tata kelola yang transparan, akuntabel, serta ramah lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya alam dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Jika rencana ini dapat direalisasikan, Luwu Timur berpeluang besar menjadi episentrum baru industri energi dan pertambangan di Sulawesi Selatan, sekaligus memperkuat posisi strategis kawasan ini dalam mendukung agenda transisi energi nasional.
Laporan:Haeruddin