LUWU TIMUR,KLIKSULSEL.COM – Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SDN 235 Desa Pongkeru, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, menuai sorotan masyarakat. Proyek bernilai ratusan juta rupiah itu diduga tidak memperhatikan standar keselamatan kerja bagi para tukang yang mengerjakannya.
Warga setempat mengungkapkan, sejumlah pekerja di lokasi proyek terlihat tidak menggunakan alat perlengkapan pelindung diri (APD) sebagaimana mestinya. Padahal, dalam catatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) tercantum adanya alokasi untuk biaya kesehatan dan keselamatan kerja.
Berdasarkan papan informasi proyek, pembangunan RKB tersebut menelan anggaran sebesar Rp304.674.219, bersumber dari APBD Kabupaten Luwu Timur Tahun Anggaran 2025. Proyek ini dikerjakan oleh CV. Alifbata Konstruksi dengan konsultan pengawas CV. Independent Engineering Consultant. Waktu pelaksanaan tercatat 90 hari kalender sejak kontrak dimulai pada 13 Agustus 2025.
Saat dikonfirmasi, pihak yang disebut-sebut bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek, Ibrahim, menyampaikan jawaban singkat melalui pesan WhatsApp.
“Kenapa dipertanyakan ini? Ada masalah kah?” tulis Ibrahim.
Namun ketika ditanya lebih lanjut terkait prosedur kerja dan sistem pelaksanaan proyek, Ibrahim tidak memberikan keterangan detail. Ia hanya menegaskan bahwa dirinya merupakan penanggung jawab CV. Alifbata Konstruksi.
Upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur melalui panggilan WhatsApp. Namun, nomor yang tersambung mengaku bukan Kepala Dinas melainkan asisten.
“Iye kenapaki, ada apa dengan itu. Ada masalah kah? Oiya, saya bukan Kadis, asistennya,” ujar penerima telepon singkat.
Masyarakat berharap pihak terkait, khususnya Dinas Pendidikan Luwu Timur, dapat menindaklanjuti dugaan kelalaian keselamatan kerja ini agar pembangunan infrastruktur pendidikan benar-benar sesuai prosedur dan tidak menimbulkan risiko bagi pekerja maupun kualitas bangunan.(red)
.jpeg)
