PRANCIS, KLIKSULSEL.COM-Konferensi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Ocean Conference/UNOC) 2025 resmi dibuka hari ini di Nice, Prancis. Forum internasional ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai negara, termasuk perwakilan pemerintah, diplomat, akademisi, perusahaan, hingga organisasi masyarakat sipil dari seluruh dunia.
Salah satu suara dari Indonesia yang hadir di forum prestisius ini adalah Muhammad Al Amin, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan. Amin hadir sebagai bagian dari delegasi masyarakat sipil global, tergabung dalam satu kelompok bersama organisasi dari Belanda, Filipina, dan Maladewa.
Dalam UNOC tahun ini, tema utama yang diangkat adalah konservasi dan pemanfaatan laut secara berkelanjutan. Namun bagi Amin, konferensi ini harus lebih dari sekadar perbincangan teknokratis. Ia menegaskan pentingnya mengangkat isu keadilan laut dan perlindungan bagi masyarakat pesisir serta pulau-pulau kecil, termasuk kelompok rentan seperti perempuan dan anak muda.
“Saya membawa pesan kuat dari Indonesia, dari timur Indonesia dan dari Sulawesi Selatan: tentang keadilan laut dan perlindungan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Ini yang tidak boleh dilupakan oleh PBB, pemerintah, akademisi, apalagi korporasi,” tegas Amin.
Menurutnya, konservasi dan pemanfaatan laut secara berkelanjutan memang penting. Namun, pendekatan tersebut harus ditopang dengan prinsip keadilan ekologis, terutama bagi komunitas yang menggantungkan hidupnya dari laut.
“Laut memang butuh pemulihan, dan saya sepakat soal itu. Tapi yang tidak kalah penting adalah keadilan bagi lingkungan dan masyarakat pesisir. Perlindungan terhadap penghidupan nelayan, perempuan pesisir, dan masyarakat adat harus menjadi bagian tak terpisahkan dari agenda laut dunia,” tambahnya.
Muhammad Al Amin dijadwalkan mengikuti rangkaian kegiatan UNOC 2025 hingga 13 Juni mendatang. Pada hari terakhir konferensi, ia akan tampil sebagai pembicara dalam sesi khusus yang membahas ekstraktivisme, keadilan laut, dan masa depan kehidupan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.
Partisipasi WALHI Sulawesi Selatan dalam forum ini menegaskan pentingnya menghadirkan perspektif akar rumput dalam percakapan global tentang masa depan laut. Terutama untuk memastikan bahwa masyarakat lokal tidak hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga subjek utama dalam menjaga dan mengelola laut secara adil dan berkelanjutan.
Laporan: Ewin