KLIKSULSEL.COM, BULUKUMBA- Didepan Wakil Bupati Bulukumba, Asdar Sakka meminta pemerintah daerah agar memperhatikan para buruh yang bekerja di PT.Lonsum terkait kesejahteraan.
Dengan naiknya harga BBM, kondisi ini, menurut dia, semakin membuat para buruh menderita. Apalagi kata Asdar Sakka, Upah Minimum Provinsi (UMP)tiga tahun terakhir tidak ada kenaikan.
"Itu berarti pemerintah hanya menambah penderitaan rakyat, terutama bagi kelas pekerja," kata Asdar Sakka saat berorasi di kantor Bupati Bulukumba, Senin (5/9/2022).
Tak hanya itu, aktivis buruh ini juga mendesak pemerintah daerah agar mengeluarkan ultimatum kepada PT.Lonsum, terkait tuntutan bonus tahunan bagi karyawan yang saat ini tidak bisa diperjuangkan oleh serikat pekerja.
"Banyak diantara buruh yang tidak sanggup menyekolahkan anaknya, jangankan sampai ke jenjang perguruan tinggi, sampai ke tingkat SLTA saja sangat sangat sulit," paparnya.
Olehnya itu, Asdar Sakka mendesak pemerintah daerah Bulukumba agar membuat kebijakan upah minimum kabupaten (UMK) atau upah minimum sektoral kabupaten (UMSK).
"Pemerintah daerah Bulukumba harus jelih melihat Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pekerja dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi bagi pekerja di Bulukumba," tegas Asdar Sakka.
Menanggapi hal itu, Andi Edy Manaf Wakil Bupati Bulukumba juga merasa prihatin mendegar kondisi tersebut.
Edy Manaf lantas membeberkan, kondisi yang terjadi di ruang lingkup Pemerintah Bulukumba, tak kalah lebih memprihatinkan. Terutama bagi pakarja honor yang hanya dugaji satu juta.
"Bahkan ada yang meminta tidak digaji, asal bisa bekerja sebagai honor," tutur Edy Manaf.
Disamping itu, Edy Manaf juga mendorong upaya pekerja Lonsum untuk menyukseskan musyawarah cabang SP.PP SPSI Bulukumba, demi terciptanya pekerja yang sejahterah.
"Harapan kita, bagimana serikat pekerja ini melahirkan pengurus serikat yang tangguh, yang menyuarakan kepentingan serikat pekerjanya dan sukses membawah pekerjanya lebih sejahtera," tutup Edy Manaf.
Laporan : Ewin
